Email Kaleng
Assalamu'alaikum Sahabat, Karena saya sangat mencintai tulisan Prof. Sumanto Al Qurtuby, (Beliau kakak kelas saya di Kursusan BEC Pare, Kediri. Mom Atun Told me) maka saya posting ulang tulisan-tulisan beliau di sini.
Gambar-gambar yang ada merupakan pemanis yang saya ambil di Google, kecuali gambar yang memang asli dari artikelnya.Semua yang ada di blog ini adalah murni tulisan beliau, dan kali ini berjudul Email Kaleng
Selamat membaca...
Email Kaleng
Belum lama ini saya mengadakan pertemuan terbatas-tertutup dengan
petinggi kampus untuk membahas tentang beberapa "email kaleng" tentang
saya. Intinya, menurut mereka, email-email itu membicarakan tentang
"sepak terjang" saya sebagai "gembong Islam liberal", "agen
Kristen-Yahudi," "anak didik Amerika" dlsb yang sangat berbahaya untuk
mahasiswa, kampus, dan kerajaan Saudi. Oleh karena itu, mereka minta
universitas untuk memecat dan mendeportasi saya.
Bukannya menjawab, saya malah menanyakan tentang pendapat mereka tentang email-email tadi, dan spontan mereka jawab yang membuat saya tertawa ngakak: "Ini pasti email-email dari kelompok konservatif radikal-teroris. Mereka kira semua orang Saudi itu konservatif, anti-non-Muslim, kontra Amerika, dan pro-terorisme. Orang-orang seperti pengirim email ini yang membuat citra Saudi buruk di dunia luar. Kami disini butuh kamu dan sangat berterima kasih dengan kamu, dan tidak ada yang bisa mengintervensi kami."
Sudah sering saya katakan kalau kampusku ini adalah kampus "elit-modern" berbahasa Inggris yang menurut Q.S World University Rankings merupakan kampus terbaik di kawasan Arab dan Timur Tengah yang dijuluki sebagai "The Oxford of Arabia". Para pengajar dan pimpinan di kampus ini bisa dipastikan mendapat doktor dari kampus-kampus terbaik di Amerika, Kanada, dan Eropa. Saya juga terlibat dalam komite penyeleksi para profesor baru yang melamar di kampus ini dan yang selalu dicek pertama kali adalah perguruan tinggi tempat pelamar memperoleh gelar doktor. Kalau pelamar mendapatkan doktor bukan dari kampus-kampus top dunia, sudah pasti masuk kotak. Saya juga membimbing sejumlah mahasiswa khususnya di bidang ilmu-ilmu sosial yang akan diberangkatkan untuk studi lanjut di Amerika.
Kampusku ini memang sangat terbuka dengan aneka ragam agama, sekte, dan pemikiran. Ada banyak para pengajar dan peneliti non-Muslim di kampus ini. Ada banyak sekali komunitas Syiah disini, baik sebagai mahasiswa, staf administrasi maupun dosen, dan bahkan petinggi kampus. Dulu, salah satu yang mendorong saya mau "menerima pinangan" dari kampus ini juga lantaran mendapat saran dari mentorku di Boston University yang ahli tentang kajian Arab & Timur Tengah tentang kualitas dan iklim keterbukaan kampus ini. Dulu saya sempat ragu tapi kemudian menjadi mantap apalagi setelah ditelpon langsung oleh pimpinan kampus disini yang meminta saya ikut membantu mengembangkan program-program akademik ilmu-ilmu sosial dan humanities. Maklum kampusku ini adalah kampus "sciences and engineering" seperti ITB di Indonesia sehingga kurang berkembang di bidang "social sciences and humanities". Kampus ini berobsesi seperti MIT yang tidak hanya maju di bidang "sciences and engineering" tetapi juga "social sciences and humanities".
Mereka menilai kehadiranku disini membawa perubahan cukup signifikan baik dalam riset maupun ngajar. Sejak saya datang, pendaftar mata kuliahku membeludak, antropologi dan sosiologi diterima dengan laris-manis oleh mahasiswa dan pimpinan. Itulah sebabnya rating mengajarku nyaris sempurna dan komentar para mahasiswa sangat positif. Sekarang saya diminta untuk membuka mata kuliah-mata kuliah baru untuk memperluas cakrawala mahasiswa tentang ilmu-ilmu sosial. Publikasi akademik dan riset juga lancar-car bahkan saya ditunjuk sebagai Kepala Scientific Research di bidang ilmu-ilmu sosial yang sekarang sedang mengorganisir kerja-sama riset dengan berbagai kampus di kawasan Arab. Belum lama, oleh kampus, saya (satu-satunya di departemenku) juga dianugerahi status "Distinguished" (Outstanding Performance).
Jadi, tidak perlu repot-repot mengirim "email kaleng" untuk meminta kampus memecat dan mendeportasi saya, jika waktunya sudah tiba, cepat atau lambat, saya akan pergi dengan sendirinya...
Bukannya menjawab, saya malah menanyakan tentang pendapat mereka tentang email-email tadi, dan spontan mereka jawab yang membuat saya tertawa ngakak: "Ini pasti email-email dari kelompok konservatif radikal-teroris. Mereka kira semua orang Saudi itu konservatif, anti-non-Muslim, kontra Amerika, dan pro-terorisme. Orang-orang seperti pengirim email ini yang membuat citra Saudi buruk di dunia luar. Kami disini butuh kamu dan sangat berterima kasih dengan kamu, dan tidak ada yang bisa mengintervensi kami."
Sudah sering saya katakan kalau kampusku ini adalah kampus "elit-modern" berbahasa Inggris yang menurut Q.S World University Rankings merupakan kampus terbaik di kawasan Arab dan Timur Tengah yang dijuluki sebagai "The Oxford of Arabia". Para pengajar dan pimpinan di kampus ini bisa dipastikan mendapat doktor dari kampus-kampus terbaik di Amerika, Kanada, dan Eropa. Saya juga terlibat dalam komite penyeleksi para profesor baru yang melamar di kampus ini dan yang selalu dicek pertama kali adalah perguruan tinggi tempat pelamar memperoleh gelar doktor. Kalau pelamar mendapatkan doktor bukan dari kampus-kampus top dunia, sudah pasti masuk kotak. Saya juga membimbing sejumlah mahasiswa khususnya di bidang ilmu-ilmu sosial yang akan diberangkatkan untuk studi lanjut di Amerika.
Kampusku ini memang sangat terbuka dengan aneka ragam agama, sekte, dan pemikiran. Ada banyak para pengajar dan peneliti non-Muslim di kampus ini. Ada banyak sekali komunitas Syiah disini, baik sebagai mahasiswa, staf administrasi maupun dosen, dan bahkan petinggi kampus. Dulu, salah satu yang mendorong saya mau "menerima pinangan" dari kampus ini juga lantaran mendapat saran dari mentorku di Boston University yang ahli tentang kajian Arab & Timur Tengah tentang kualitas dan iklim keterbukaan kampus ini. Dulu saya sempat ragu tapi kemudian menjadi mantap apalagi setelah ditelpon langsung oleh pimpinan kampus disini yang meminta saya ikut membantu mengembangkan program-program akademik ilmu-ilmu sosial dan humanities. Maklum kampusku ini adalah kampus "sciences and engineering" seperti ITB di Indonesia sehingga kurang berkembang di bidang "social sciences and humanities". Kampus ini berobsesi seperti MIT yang tidak hanya maju di bidang "sciences and engineering" tetapi juga "social sciences and humanities".
Mereka menilai kehadiranku disini membawa perubahan cukup signifikan baik dalam riset maupun ngajar. Sejak saya datang, pendaftar mata kuliahku membeludak, antropologi dan sosiologi diterima dengan laris-manis oleh mahasiswa dan pimpinan. Itulah sebabnya rating mengajarku nyaris sempurna dan komentar para mahasiswa sangat positif. Sekarang saya diminta untuk membuka mata kuliah-mata kuliah baru untuk memperluas cakrawala mahasiswa tentang ilmu-ilmu sosial. Publikasi akademik dan riset juga lancar-car bahkan saya ditunjuk sebagai Kepala Scientific Research di bidang ilmu-ilmu sosial yang sekarang sedang mengorganisir kerja-sama riset dengan berbagai kampus di kawasan Arab. Belum lama, oleh kampus, saya (satu-satunya di departemenku) juga dianugerahi status "Distinguished" (Outstanding Performance).
Jadi, tidak perlu repot-repot mengirim "email kaleng" untuk meminta kampus memecat dan mendeportasi saya, jika waktunya sudah tiba, cepat atau lambat, saya akan pergi dengan sendirinya...
Terimakasih telah membaca Email Kaleng. Jika anda merasa tulisan ini bermanfaat, silahkan share Email Kaleng untuk teman, sahabat atau keluarga melalui tombol social media di bawah ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullah Wabarakatuh
>
0 Response to "Email Kaleng"
Post a Comment